Overcrowding Lapas di Indonesia dan Ancaman Kesehatan Mental Penghuninya

Di Indonesia, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak Lembaga Permasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) mengalami kondisi yang disebut overcrowding. Dalam konteks ini, overcrowding yang dimaksud adalah situasi ketika jumlah penghuni dari suatu Rutan atau Lapas sudah melebihi kapasitas dari yang seharusnya. Coba bayangkan, dalam satu ruangan sel yang seharusnya cukup ditempati lima orang saja, di Indonesia, bisa ditempati hingga lima belas orang. Penghuni suatu Lapas atau Rutan, jelas sekali, tidak datang dan masuk ke dalam suatu Rutan atau Lapas tanpa membawa masalah hidup. Kondisi overcrowding yang harus mereka hadapi ketika menyelesaikan masa tahanan jelas berpotensi menambah beban hidup mereka dan bukan tidak mungkin hal ini dapat mengancam kesehatan mental mereka.

Merujuk pada data yang dipaparkan Center of Detention Studies (CDS), Lapas dan Rutan di Indonesia mengalami overkapasitas hingga lebih dari seratus persen. Mengutip pernyataan salah satu peneliti CDS di laman Detik News, Ali Aranoval, ia menyebut kapasitas Lapas dan Rutan di Indonesia sebenarnya hanya untuk 132.107 tahanan, tetapi sampai tanggal 7 September 2022, jumlah tahanan di Indonesia mencapai angka 276.360 tahanan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kelebihan 144.253 jumlah tahanan dari kapasitas yang seharusnya. Angka tersebut sudah bisa menggambarkan bagaimana kira-kira konsdisi ruang sel Lapas dan Rutan di Indonesia, sesak dan tidak hadirnya ruang privat yang memadai bagi tahanan. Kondisi demikian bukanlah hal yang baik bagi para narapidana, khususnya bagi mereka yang telah mengidap gangguan mental tertentu sebelum menjalani hukuman penjara.

Dalam kondisi mental yang tidak begitu stabil, lingkungan Lapas atau Rutan yang overkapasitas dapat memperparah kondisi psikis para penghuninya. Ruangan sel yang penuh sesak memaksa individu di dalamnya untuk terus menerus mendapat stimulus. Stimulus yang terus menerus didapat melalui informasi-informasi yang ada di lingkungan overkapasitas tersebutlah yang pada akhirnya akan membuat para penghuni Lapas atau Rutan menjadi stress. Bila hal ini terjadi, kemungkinan akan hal-hal yang tidak dapat diprediksi bisa terjadi di lingkungan para penghuni Lapas atau Rutan menjadi lebih besar. Hal-hal yang dimaksud di sini sendiri adalah segala tindakan yang berkaitan dengan tindak kekerasan seperti, perpeloncoan, tawuran, hingga membentuk geng-geng di dalam tahanan.

Selain itu, informasi demi informasi yang terus menerus masuk dan berusaha diproses oleh individu di dalam tahanan juga memungkinkan mereka untuk kesulitan dan bingung untuk mengambil keputusan. Hal ini dapat terjadi apabila mereka gagal memproses informasi yang begitu banyak mereka dapat di dalam lingkungan yang overkapasitas. Hal ini jugalah yang pada akhirnya bisa memunculkan tindakan-tindakan tak terkendali selama di dalam tahanan.

Menyikapi permasalahan semacam ini, sudah sepatutnya pemerintah lebih serius dalam menyelesaikan problem overcrowding Lapas dan Rutan di Indonesia, khususnya bayang-bayang masalah mental yang membayangi penghuninya. Mulai dari rencana jangka pendek seperti menyediakan layanan psikologis yang memadai bagi para penghuni Lapas dan Rutan, hingga rencana jangka panjang seperti menambah jumlah Lapas dan Rutan atau bahkan mereformasi sistem hukum di Indonesia untuk menghindari adanya individu-individu yang seharusnya tidak perlu dikenai masa tahanan masuk ke dalam Lapas, sehingga situasi overkapasitas dapat dihindari.

Referensi:

– Herdiana, I. (2014). Bunga Rampai Psikologi Sosial : Catatan-Catatan Dari Lapangan (pp. 14-31). Departemen Psikologi Kepribadian dan Sosial, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

– Budi, M. (2022, September 21). Peneliti Ungkap Overkapasitas Lapas Capai 109%, 1 Petugas Tangani 53 Napi. Detik News. Retrieved January 3, 2023, from https://news.detik.com/berita/d-6304861/peneliti-ungkap-overkapasitas-lapas-capai-109-1-petugas-tangani-53-napi

Sumber: https://kumparan.com/tiqahazmi73/overcrowding-lapas-di-indonesia-dan-ancaman-kesehatan-mental-penghuninya-1zZWH6v2R3z/full

Bagikan:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Telegram